Sikapi Absennya Regulasi terhadap Angkutan Online, DPP FTA KSBSI Gelar Agenda Batra dan Diskusi Terbuka Di Cisarua Bogor

Sikapi Absennya Regulasi terhadap Angkutan Online, DPP FTA KSBSI Gelar Agenda Batra dan Diskusi Terbuka Di Cisarua Bogor

Daerah

KATABURUH.com- Bogor-Untuk menyikapi ketiadaan perlindungan negara, terutama aspek ketenagakerjaan terhadap pengemudi online, FTA mengadakan Diskusi terbuka Upaya Perlindungan Pengemudi Online Indonesia, sekaligus dalam rangka memberikan pemahaman tentang organisasi kepada pengurus dan anggota melalui Basic Training (Batra) tingkat komisariat di PK. TPI FTA KSBSI di Cisarua-Bogor pada kamis , 21 /10/2020.

Hadir dalam acara tersebut, Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban, Sekjend FTA KSBSI Julfikar, Maria Emeninta selaku Ketua bidang Program, Elmida Pasaribu sebagai bendahara juga Parulian Sianturi selaku MPO FTA sekaligus LBH, serta seluruh anggota PK TPI Grab Car sejabotabek sebanyak 200 orang peserta.

Tujuan Batra tersebut untuk menguatkan pembekalan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk pengurus tingkat komisariat dan anggota ke jenjang lebih tinggi.

Beberapa pembahasan yang disampaikan pemateri, seperti doktrin serikat buruh, tentang hak dan seorang buruh/pekerja dalam perusahaan dan manajemen organisasi.

PK TPI (Teknologi  Pengangkutan Indonesia) Jakarta Selatan yang belum memahami tentang organisasi,  yang tercatat sebanyak 330 orang anggota seJabodetabek berlangsung selama satu hari penuh.

Ketika diwawancarai, Zulfikar Sekjend FTA KSBSI menjelaskan bahwa  masih banyak anggotanya khususnya di TPI (Transportasi Pengangkutan Indonesia) belum memahami akan pentingnya berorganisasi dan telah di temukanya  adanya indikasi yang terjadi PK FTA KSBSI bahwa pihak perusahaan telah menyediakan miobil akan tetapi order tidak di berikan kalaupun di berikan dalam satu hari hanya mengangkut satu kali saja dan ada juga yang di "suspend" oleh pihak manajemen yang akan menarik kendaraanya (mobil) dengan alasan mobil sewa dan si pengemudi tidak sanggup  menyewa.

Untuk kegiatan ini, Zulfikar selaku Sekjend FTA KSBSI  memiliki harapan besar, "Saya ingin bersama anggota PKTPI berjuang bersama-sama  melalui organisasi Federasi Transportasi dan Angkutan (FTA KSBSI) untuk mencapai kesejahteraan, "Jelasnya.

BATRA tersebut kemydian dilanjutkan dengan Diskusi ide-ide untuk menginisiasi program dan perlindungan lebih baik  pengemudi online Indonesia, yang melahirkan 5 rekomendasi cukup ambisius berikut;

1. Buat wadah koperasi di bawah binaan DPP FTA, semua member mestinya bergabung. dari sana akan di bangun usaha2 tambahan utk anggota, yang pertama adalah MSA cargo dan SOPLHEE courier: tim kecil dibentuk  (Maria, Pepi, Wibi, Karmin, Ivan, Heru, Alfian, Firman, Hepi rianto, Elmida- sebelum rapat pertama masuh bisa beri masukan perubahan tim) 

2. KSBSI bersurat kepada Grab dan TPI, meminta dialok. DEN akan pelajari semua dokumen yang ada terkait persoalan ini, terutama langkah2 yang sudah pernah di lakukan. masing2 level akan melakukan upaya bersama dan masing2, tapi bagi DEN ini akan dilakukan secara nasional, bahkan meminta perhatian pemangku kepentingan lain: APINDO, KEMMENINFO, KEMNAKER dll. ini juga kan masuk dalam upaya ksbsi untuk meminta “Kontrak Sosial Baru”. pusatkan 5 tuntutan, benefit yang dihilangkan:

- jaminan tarif 24 jam: bila argo kurang dr 25rb, tpi kan membayar selisih sampai 25rb  (ada dlm perjanjian pamphlet,) sudah di cabut.

- pengembalian potongan komisi 20%

- pemberian insentif pencapaian LCGC dan non LCGC (LCGC=mobil di bawah 1300cc) non LCGC diberikan 575rb , yg LCGCc= max 325ribu catatan: cicilan kedua mobil ini berbeda ke TPI

- order prioritas yang dihilangkan sblm covid/sejak konflik (cacatan: peraturan mestinya tdk boleh sepihak, sesuai klausul perjanjian)

- kepastian hak kepemilikan, sesuai perjanjian awal -untuk bekerja 60 jam perminggu  (sekarang bablas  24jam) 

3.  Pengembangan anggota, harus dilakukan. saat ini stop rekrutmen, karena mau focus di tuntutan pertama. konflik internal masih banyak: penggembosan:

ide yang perlu di lakukan:

- mediasi/penguatan solidaritas/rekonsiliasi

- penguatan keanggotaan/rekruitmen (perlu dibuat seimbang dengan benefit, misalnya  melalui koperasi)-(wacana: ambil alih peran start up didiskusikan lebih jauh selanjutnya).

4. Upaya perlindungan ke depan: perjelas bagaimana sinergy 3 kementerian terkait: tenaga kerja (KEMNAKER), transportasi/pengangutan (PERHUBUNGAN) dan sistem/teknologi (MENKOMINFO). KEMNAKER lemah, indikasinya karena tidak ada kekuatan yang memback up. KEMENINFO juga tutup mata, karena dalam regulasi controlnya tidak ada. ini akan di expose lebih luas ke media dan jadi dasar analisi buat ksbsi untuk memblow up supaya lebih banyak perhatian public. perlu bentuk tim media khusus soal ini untuk FTA, secara khusus untuk tpi grab. tugas utamanya:

- memperkenalkan FTA keluar, mengekspose aktifitas, issu fta keluar

- tim media awal/humas sementara: Sugeng, Ivan

5. meminta program jaminan sosial mengikutsertakan pengemudi online. minimal JHT, JKK, JK. catatan: alternatif terburuk program perisai

catatan: selama ini program perlindungan yang ada adalah mandiri in health untuk kesehatan dan kematian, awalnya 100jt pertanggungan, berubah jadi 50jt. pembayaran daiambil dari rental fee. saat ini program ini sudah hilang, karena tidak beroperasi lagi.(*)



Komentar

Beri komentar