Rakornas diwarnai dengan tari 'Tortor Batak Toba'. Tarian ini
adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari Sumatera Utara yang
meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir.
Elly Rosita Silaban Presiden KSBSI membuka RAKORNAS KSBSI 2021
Rakornas diwarnai dengan tari 'Tortor Batak Toba'. Tarian ini
adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari Sumatera Utara yang
meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir.
KataBuruh.com, DEPOK - Konfederasi Serikat Buruh
Seluruh Indonesia (KSBSI) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) KSBSI
Tahun 2021. Rakornas ini bertajuk "Membangun Kontrak Sosial Baru Pasca
Pandemic & UU Cipta Kerja".
Elly Rosita Silaban, Presiden KSBSI mengatakan ada sejumlah
masalah ketenagakerjaaan yang harus dihadapi buruh selama pandemi Covid-19 dan
disahkannya UU Cipta Kerja.
"Kita saat ini menghadapi pandemi, juga menghadapi
bagaimana buruh-buruh kehilangan pekerjaan. Ada yang dirumahkan (PHK) tanpa
pesangon ada yang jam kerjanya dikurangi, ada yang di PHK dan ini membawa
akibat yang sangat buruk selama pandemi," kata Elly saat membuka Rakornas
di Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/10/2021) kemarin.
Rakornas diwarnai dengan tari 'Tortor Batak Toba'. Tarian ini
adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari Sumatera Utara yang
meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir dan Samosir.
Tortor adalah tarian
seremonial yang disajikan dengan musik gondang.
Setelah disuguhi tarian Tortor, acara dilanjutkan dengan video
Dokumenter perjuangan KSBSI selama kepengurusan Presiden KSBSI Elly Rosita Silaban
dan Sekjen Dedi Hardianto.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan secara daring dari
Serikat buruh dunia dan partner atau jaringan KSBSI di luar Negeri seperti
Brother Stijn Sintubin dari ACV-CSC, Mrs Sister Hanneke dari CNV
INternationaal, Brother Jeroen dari WSM, kemudian Ms. Michiko Miyamoto Director
of the ILO Indonesia, dan lainnya.
Brother Stijn Sintubin mengatakan, ACV-CSC bangga menjadi teman
dan mitra KSBSI. Ia pun berseru, "Hidup KSBSI.. Hidup solidaritas
Internasional," ujar Stijn Sintubin dalam kata sambutan virtualnya.
Selain partner internasional, acara ini dihadiri langsung
Majelis Pertimbangan Organisasi KSBSI, Rekson Silaban dan Abdullah Sani.
Untuk mitra di Indonesia, Rakornas dihadiri oleh Direktur Utama
BPJS Ketenagakerjaan atau BPJAMSOSTEK, Anggoro Eko Cahyo dan Perwakilan Dewan
Pimpinan Harian APINDO, Anthony Hilman.
Dalam kesempatan itu, Anggoro Eko Cahyo mengatakan, ia turut
merinding menonton bagaimana perjuangan KSBSI dan memberikan apresiasinya.
"Kami mengapresiasi telah diundang dalam acara ini. Dan ini
adalah bagian atau tanda bahwa BPJAMSOSTEK dan KSBSI mempunyai hubungan yang
baik," terang Anggoro dalam sambutannya.
Ia menegaskan, bahwa BPJAMSOSTEK memiliki banyak kepentingan
dengan KSBSI karena sama-sama punya satu tujuan yaitu bagaimana pekerja dan
buruh bisa sejahtera.
"Karena visi kami adalah mewujudkan sistem jaminan
sosial ketenagakerjaan yang terpercaya, berkelanjutan dan terpercaya di seluruh
Indonesia," tandasnya.
Selain BPJAMSOSTEK dan APINDO, rakornas juga dihadiri oleh
Ristadi Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN).
Sementara untuk internal KSBSI, rakornas dihadiri oleh 10
Federasi afiliasi KSBSI, Departemen-departemen dan Seluruh Korwil KSBSI di
Indonesia serta DPC-DPC federasi terbaik yang nantinya akan membahas isu-isu
nasional dan internasional.
Isu-isu itu adalah Seputar Koordinator Daerah di tingkatan
Federasi, pergantian Personalia DEN KSBSI, AD/ART, UU Cipta Kerja, G-20 dan
L-20, soal Partai Buruh dan database keanggotaan. Untuk isu internasional yang
diangkat adalah Climate Change atau perubahan iklim. [REDKBB]
Beri komentar