Acara ini
diselenggarakan oleh INSP!R Asia dan World Solidarity Mondiaal (WSM), dalam
rangkaian lokakarya tematik tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Keadilan
Iklim dan Perlindungan Sosial Adaptif mulai tanggal 21 September dan berakhir
pada tanggal 29 September.
Sementara itu
ACV/CSCi Asia juga mengadakan sesi kerja informatif yang mengumpulkan peserta tidak
hanya serikat pekerja mitranya seperti KSBSI Indonesia, CLC Kamboja, KMU
Filipina dan NGWF Bangladesh tetapi juga gerakan serikat pekerja lainnya
seperti GEFONT Nepal dan NDWF India.
Maria Emeninta,
koordinator program regional untuk Asia menguraikan 3 topik utama dalam program
ini yaitu Uji Tuntas Hak Asasi Manusia (HRDD), Transisi yang Adil dan
Digitalisasi termasuk Intelligencia Buatan (AI) dan bagaimana pendekatannya
dalam program mitra serikat pekerja di Asia.
"Salah satu
kegiatan terkait yang telah diselesaikan tahun lalu adalah penilaian uji tuntas
hak asasi manusia garmen pada 3 merek NIKE, H&M dan C&A yang
dilaksanakan oleh 4 organisasi serikat pekerja dari Bangladesh, Indonesia dan
Kamboja." kata Maria saat dihubingi melalui panggilan telepon, pada Sabtu
(30/09/2023).
Lebih lanjut
Maria Emeninta menjelaskan bahwa selama penyampaian ringkasan temuan, tanggapan
peserta menunjukkan bahwa kesenjangan antara rantai pasokan garmen dan situasi
semakin buruk dari tahun ke tahun.
Ketiga mereka
tersebut hanya mempelajari satu sektor dan program ACV/CSCi Asia berencana
melanjutkan studi ke sektor lain untuk melihat situasi di lapangan.
Beberapa masukan
yang diajukan sejalan dengan program ini adalah untuk menindaklanjuti
kemungkinan perbaikan serta pencegahan praktik buruk lebih lanjut dalam rantai
pasokan. (Handi) berita ini juga di muat di ksbsi.org
Beri komentar