Rekson
Silaban, satu-satunya wakil serikat buruh dari International Trade Union
Confederation (ITUC) mewakili kawasan Asia mengatakan bahwa melalui gabungan
serikat buruh dan LSM (TUNGO) menuntut agar forum mendengarkan aspirasi buruh,
yang salah satunya mengenai pembuatan regulasi yang tegas.
"Adanya
ketegasan untuk menghapus bahan bakar fosil dengan cara yang cepat, total,
adil, dengan ketersediaan dana." kata Rekson saat dihubungi melalui
panggilan telepon di Jerman, Jum'at (09/06/2023).
Lebih
lanjut, Rekson menambahkan bahwa gabungan buruh dan LSM di forum tersebut juga
menuntut agar dana publik diarahkan bukan untuk mensubsidi minyak dan gas,
tetapi untuk mendanai transisi yang adil.
"Kelompok
ini membentangkan spanduk besar yang bertuliskan "End Fossil Fuel"
(akhiri Energi Berbasis Fosil)." jelas Rekson.
Konferensi
Perubahan Iklim PBB bertujuan melanjutkan diskusi tentang isu-isu yang sangat
penting. Seperti, bentuk adaptasi yang baik, bagaimana transisi yang adil, dan
mengenai kerugian dan kerusakan akibat perubahan lingkungan, serta program
kerja mitigasi.
Konferensi
tersebut juga diharapkan dapat membuat kemajuan dalam perubahan iklim dan
isu-isu penting lainnya serta menyiapkan draf keputusan untuk diadopsi pada
Konferensi Dunia Perubahan Iklim (COP 28) di negara UEA pada Desember 2023
mendatang.
Wakil
dari 198 negara yang telah meratifikasi Konvensi Deklarasi Paris (Parties),
bersama serikat pekerja, LSM dan organisasi terkait dan pemangku kepentingan,
akan hadir pada Cop 28 ini. (handi) berita ini juga di muat di ksbsi.org
Beri komentar