Meskipun hari
libur (Tahun Baru Islam), Mahfud MD, menyambut hangat perwakilan serikat buruh
yang ada. Mahfud MD menyampaikan dukungannya dan menyoroti pentingnya peran
gerakan serikat buruh dalam mengadvokasi penyelesaian konflik dan pemulihan demokrasi
di Myanmar.
“Gerakan buruh
selalu menjadi bagian integral dari perjuangan demokrasi di Indonesia dan di
dunia,” ujar Mahfud MD.
Patuan Samosir,
Direktur Senior ITUC Asia Pasifik, mengungkapkan keprihatinan serius dari
serikat buruh internasional atas krisis kemanusiaan, pelanggaran hak asasi
manusia, serta situasi serikat buruh di Myanmar.
“Sangat
memprihatinkan melihat saudara/saudari saya di Myanmar mengalami represi yang
luar biasa oleh rezim junta militer di sana. Hingga saat ini, terdapat lebih
dari 1,6 juta orang harus mengungsi, lebih dari 23.000 orang telah ditangkap,
dan setidaknya 3.700 orang telah terbunuh sejak kudeta di Myanmar. Hal ini
termasuk 400 anggota serikat yang ditahan atau ditangkap, dan 53 anggota
serikat yang terbunuh," ungkap Andi Gani Nena Wea, Presiden KSPSI
Indonesia dan Presiden ASEAN TUC.
Monina Wong,
Departemen HAM dan Perburuhan dari ITUC yang berbasis di Brussels,
menginformasikan Mahfud MD tentang kebutuhan mendesak bagi ASEAN untuk
menyelaraskan rencana implementasi ASEAN dari Konsensus Lima Poin tentang
Myanmar dengan Resolusi ILO untuk memulihkan demokrasi di Myanmar dan laporan
Komisi Penyelidikan ILO tentang Myanmar pada bulan November mendatang.
Apolinar
Tolentino, Sekretaris Regional Pekerja Konstruksi dan Perkayuan Internasional
(BWI Asia Pasifik) lebih lanjut menyampaikan keprihatinan dari Aliansi Buruh
Myanmar terkait negara-negara tetangga seperti Thailand, Kamboja, Laos,
Bangladesh, India, China yang mengundang junta militer dalam pertemuan resmi,
“negara-negara tetangga menjadi tuan rumah diskusi untuk solusi tentang Myanmar
yang tidak didasarkan pada resolusi PBB dan ILO tentang Myanmar dan hal
tersebut dapat mengenyampingkan legitimasi Konsensus Lima Poin ASEAN,”.
Selain itu,
Yoshiko Norimatsu selaku Direktur Eksekutif Hubungan Internasional Serikat
Buruh Jepang (JTUC RENGO) berbagi pengalaman bagaimana serikat buruh Jepang
mendorong Pemerintah Jepang dan anggota parlemen terkait untuk menghentikan
serangan brutal junta militer terhadap rakyat dan serikat pekerja di Myanmar.
Terakhir, Elly
Silaban, Presiden KSBSI Indonesia menyoroti pentingnya KTT ASEAN ke-43 di
Jakarta pada September mendatang dan menyerukan 3 (tiga) poin utama kepada
Pemerintah Indonesia selaku Ketua ASEAN. Dalam hal ini: 1) membentuk kantor tetap Utusan Khusus ASEAN
untuk Myanmar yang masa jabatannya tidak bersamaan dengan Ketua ASEAN; 2)
mengembangkan rencana implementasi dengan waktu tertentu yang diikuti dengan
indikator terkait Lima Poin Konsensus ASEAN; dan 3) membangun kolaborasi
konkret dengan PBB, ILO, dan dialog dengan Myanmar dan institusi internasional
lainnya untuk dialog konstruktif terkait krisis Myanmar.
Meskipun
terdapat berbagai hal yang diperlukan, Menko Polhukam, Mahfud MD, meyakinkan
perwakilan Misi bahwa beliau akan menyampaikan pesan-pesan gerakan serikat
buruh internasional kepada menteri-menteri terkait, secara khusus Presiden
Republik Indonesia. (RED/ITUC)
Beri komentar