Perayaan HUT ke 16 Pengurus Komisariat (PK) FSB
GARTEKS KSBSI PT Yasunaga Indonesia ini terlihat istimewa. Karena dihadiri
langsung Trisnur Priyanto Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewn Pengurus Pusat
(DPP) FSB GARTEKS KSBSI, Y. Toyohashi Presiden Direktur (Presdir) PT. Yasunaga
Indonesia, Faizal Rakhman Ketua DPC FSB GARTEKS KSBSI Kabupate Serang, Sisjoko
Wasono, Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (Korwil
KSBSI) Provinsi Banten.
Saparudin Haris Ketua Pengurus Komisariat (PK) FSB
GARTEKS KSBSI PT Yasunaga Indonesia mengatakan 16 perjalanan organisasi yang
dipimpinnya merupakan perjalanan yang cukup panjang. Sebab, dari awal berdiri
sampai sekarang penuh dinamika dan lika-liku. Namun, proses yang panjang
tersebut membuahkan hasil.
“Sebagai ketua pengurus komisariat saya mengucapkan
terima kasih kepada semua pengurus dan anggota yang telah banyak memberikan
motivasi kepada saya. Sehingga PK FSB GARTEKS KSBSI PT Yasunaga Indonesia
sekarang ini memiliki posisi tawar yang bagus di tingkat perusahaan,” ucapnya,
saat diwawancarai melalui seluler, Selasa (14/2/2023).
Ia juga mengatakan, selain memiliki posisi tawar, PK
FSB GARTEKS KSBSI PT Yasunaga Indonesia mampu menjadi mitra hubungan sosial
dialog yang baik dengan manajemen perusahaan. Hal itu terbukti, pada 2022,
pihaknya berhasil merumuskan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan perusahaan.
“Salah satu keberhasilan PKB yang berhasil
diperjuangkan, kami mampu memperjuangkan bagi pekerja yang sudah status pensiun
masih dihargai dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Jadi pada saat perundingan tidak semuanya mengacu pada Undang-Undang No.11
Tahun 2000 Tentang Cipta Kerja,” jelasnya.
Selain itu, Haris menyampaikan serikat buruhnya tetap
berkomitmen membangun sosial dialog yang baik dengan perwakilan manajemen
perusahaan. Kalau pun anggotanya terjadi perselisihan hubungan industrial, dia
mengatakan pihaknya lebih memilih jalan berdialog untuk mencari solusinya.
“Selama pihak manajemen perusahaan masih bisa diajak
dialog untuk mencari solusi perselisihan hubungan industrial, maka jalan
tersebut akan kami tempuh. Kami tidak terlalu memprioritaskan melalui jalur
Pengadilan Hubungan Industrial, karena sangat banyak membuang waktu dan
energi,” terangnya.
Tentu saja 16 tahun usia PK FSB GARTEKS KSBSI PT
Yasunaga Indonesia tidak memiliki tantangan dalam internal organisasi. Oleh
sebab itu, Saparudin mengatakan dirinya bersama pengurus selalu membangun
budaya serikat buruh yang profesional. Diantaranya mengedepankan transparansi
dan membuang sikap ego. Serta mengedepankan dialog dengan semua anggota saat
membuat keputusan.
“Walau mengurus organisasi itu penuh tantangan, namun
saya mengucapkan Alhamudillah. Karena sampai hari ini kami masih tetap solid.
Dan sampai sekarang belum ada serikat buruh lain yang berdiri di perusahaan,
selain PK FSB GARTEKS KSBSI PT Yasunaga Indonesia,” ujarnya.
Setelah 2 periode memimpin PK FSB GARTEKS KSBSI PT
Yasunaga Indonesia, Saparudin menyampaikan dirinya juga sudah mempersiapkan
regenerasi kepemimpinan. Sebab, serikat buruh yang baik adalah kalau ada
dinamika. Dan mampu melahirkan pemimpin muda yang memiliki karakter kuat dan
mampu menjalankan roda organisasi dengan baik.
“Kami sudah menyiapkan calon-calon dari generasi muda
yang bakal melanjutkan kepemimpinan saya tanpa ad perpecahan. Dan saya berharap
serikat buruh di perusahaan cukup PK FSB GARTEKS KSBSI PT Yasunaga Indonesia
saja,” ungkapnya.
Terakhir, Saparudin berharap bertambahnya usia PK FSB
GARTEKS KSBSI PT Yasunaga Indonesia yang ke 16 tahun, agar semua pengurus dan
anggota semakin solid. Serta lebih militan memperjuangkan kesejahteraan buruh
agar menjadi lebih baik.
“Saya juga berharap untuk pengurus PK FSB GARTEKS
KSBSI PT Yasunaga Indonesia harus meningkatkan keahlian dan kemampuan dalam
berorganisasi. Supaya mendapat posisi twar yang lebih kuat dihadapan manajemen
perusahaan,” tutupnya. (AH)
Beri komentar