Pelatihan ini dilakukan di Batam, Kepulauan Riau pada,
Sabtu (6/05/2023) dengan dihadiri 31 peserta. Dan diisi dengan sesi kegiatan
diantaranya, Sosialisasi Jaminan Sosial oleh BPJamsostek yaitu pak Rozy, Lalu
Dasar-dasar K3 yaitu pak Deni Silalahi (Mitra Disnaker bidang K3), Perjanjian
Kerja Bersama (PKB) oleh Marihot Nainggolan (Ketua Umum FKUI). Turut Hadir dan
memberi sambutan, M. Natsir (Anas), Ketua Umum FKUI Marihot Nainggolan, Anggota
DPD RI Haripinto Tanuwijaya yang diwakili staf khususnya yaitu Fernando.
M. Natsir atau akrab dipanggil Anas, mantan
Korrdinator Wilayah KSBSI yang sekaligus organiser FKUI Kepulauan Riau
mengatakan bahwa agenda Pelatihan K3 ini diikuti oleh perwakilan anggota dan
pengurus khusus industri semen.
"Sebenarnya pelatihan ini ditujukan bagi peserta
yang berada di sektor buruh semen, ada yang dari Semen Merah Putih, Andalas,
dan sebagian ada yang dari sektor kontruksi." kata Anas saat diwawancarai
awak media di kantor pusat KSBSI Cipinang Muara, Senin (15/05/2023).
Anas menambahkan bahwa agenda pelatihan K3 juga
dihadiri oleh pengurus cabang, mereka dari pengurus cabang logam, kontruksi,
pengelasan, ada perusahaan kertas. Ia berharap bahwa dengan adanya pelatihan K3
ini dapat menumbuhkan rasa kesadaran akan pentingnya penerapan K3 di lingkungan
kerja masing-masing.
"Harapannya, supaya buruh lebih bisa beradaptasi,
menyadari, dan dapat memberi kesadaran akan pentingnya Alat Pelindung Diri
(APD), lebih menyadarkan bahwa tingkat bahaya penyakit kangker lebih tinggi,
sehingga menyadarkan akan keselamatan dan kesehatannya agar lebih diutamakan di
sektor semen." jelasnya.
Lebih lanjut, Anas menjelaskan tentang penerapan K3
yang semakin hari semakin baik, dibandingkan dahulu. Ia mengatakan kalau dulu
sering kejadian sesak nafas, lalu ada yang tidak mengunakan sepatu kerja saat
melakukan pekerjaan.
"Namun saat ini, sosialisasi K3 di sektor semen
sudah cukup masif di promosikan, dari afiliasi kontruksi juga sering hadir,
kunjungan di sektor semen Batam." ungkapnya.
Anas juga menjelaskan terkait pentingnya penerapan K3
agar bisa dimasukkan dalam perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
"Kebetulan kemarin, sesi materi ini dibawakan
oleh Ketum FKUI, Marihot Nainggolan, tujuannya supaya buruh yang di sektor
semen harus bisa menghasilkan kesepakatan bersama dengan perusahaannya, selain
dari pada itu juga supaya lebih dijamin lagi. Walaupun K3 serta asuransi
kesehatan sudah diberikan, namun hal itu baiknya diikat dengan PKB."
bebernya.
Anas menegaskan bahwa, jika tidak diikat di dalam PKB,
bisa saja suatu saat nanti akan menurun kualitas kebijakannya, makanya dengan
kehadiran PKB harapannya akan lebih baik, status hubungan kerja para buruh
sektor semen akan ada kepastian hukum dan hak-haknya bisa dijamin dan bisa
didapatkan.
"Karena memang anggota kami banyak di bagian
produksi dan bongkar muat, jadi sumber daya manusianya perlu lebih banyak
ditingkatkan, khususnya dalam hal pembangunan kapasitas berorganisasinya."
tutupnya. (Handi) berita ini juga di muat di ksbssi.org
Beri komentar