Pengalaman pelanggan
adalah terminologi yang digunakan untuk menjelaskan pengalaman yang diciptakan
dari saluran penghubung pelanggan yang juga sering disebut Contact Center.
Sekarang ini, di tahun ke-24, GCXBR terbaru yang baru dikeluarkan ini berada di
titik penting untuk membantu organisasi dalam mengkalibrasi dengan cepat
pengadopsian teknologi pengalaman pelanggan yang mereka punyai, di mana dalam
hal ini mengungkapkan adanya kesenjangan yang signifikan dalam persepsi antara
organisasi dan konsumen.
Tahun ini, NTT mewawancarai 1.359 profesional di 34 pasar
global dan 14 sektor berbeda. Untuk pertama kalinya, penelitian ini juga
mencakup survei suara pelanggan Voice of the customer (VoC), untuk melengkapi
adanya bukti dari para profesional dengan pendapat dari panel konsumen yang
terdiri dari 1.402 responden.
Mengumandangkan
kembali tanda-tanda positif untuk Pengalaman Pelanggan
Dalam konteks lingkungan pengalaman pelanggan yang mangalami
banyak perubahan, tanggung jawab yang diberikan untuk pengalaman pelanggan
telah dinaikkan ke tingkat yang jauh lebih tinggi perannya:
<!--[if !supportLists]-->- - <!--[endif]-->75% organisasi sekarang memiliki akuntabilitas
tertinggi untuk pengalaman pelanggan yang berada di tingkat dewan direksi, di
mana naik dari 35% di tahun 2020
<!--[if !supportLists]-->- - Organisasi yang memiliki tingkat strategi
pengalaman pelanggan yang ‘terdepan’ atau ‘lengkap’ mengalami peningkatan lebih
dari dua kali lipat menjadi 71%, di mana naik dari 28% di tahun 2020
<!--[if !supportLists]-->- - <!--[endif]-->Organisasi yang melaporkan tingkat ‘sangat puas’
dengan pengalaman pelanggan mereka telah meningkat menjadi 45%, naik dari 10%
pada tahun 2020
Hal yang menggembirakan, 87% akan terus meningkatkan level
penggunaan saluran digital yang dipicu oleh pandemi, sementara 38% mengatakan
bahwa kualitas sistem otomatisasi pengalaman pelanggan telah mengalami
peningkatan selama pandemi berlangsung.
Organisasi sekarang berharap bahwa sebagian besar pengalaman
pelanggan akan diotomatisasi dalam waktu dua belas bulan, dengan beban kerja
yang ditangani oleh AI dan robotika meningkat menjadi 51% saat ini dari 32%,
dan lebih dari seperlima orang yang diwawancarai melaporkan bahwa penggunaan AI
atau robotika mereka menghasilkan lebih dari harapan mereka.
Di sisi lain, penelitian ini juga menemukan beberapa hal
yang harus diperbaiki mengenai tingkat kemajuan yang masih perlu dilakukan untuk
memenuhi harapan konsumen:
<!--[if !supportLists]-->- - <!--[endif]-->52% konsumen melaporkan adanya saluran digital
yang gagal karena terdapat kemampuan atau layanan yang terbatas
<!--[if !supportLists]-->- - <!--[endif]-->44% mengalami kegagalan karena saluran digital
salah memahami pertanyaan mereka
<!--[if !supportLists]-->- - <!--[endif]-->Hanya 35% yang mengatakan mereka ‘sangat puas’
dengan solusi otomatisasi pengalaman pelanggan
Dengan adanya proyeksi di tahun depan yang menunjukkan
tingginya organisasi yang mengharapkan adanya penerapan asisten berbasis AI
dengan pengaktifan suara (52%), otomatisasi proses robot (48%), asisten AI
berbasis web (45%), dan teknologi baru lainnya, maka dengan perkembangan ini
bisnis akan terus berpotensi untuk tampil beda dengan lebih efektif untuk
memecahkan tantangan yang ada pada para pelanggan.
“Penambahan data VoC tahun ini menyoroti situasi yang sangat
menarik,” kata Rob Allman, selaku Vice President, Customer Experience dari NTT
Ltd. “Dengan ini, memungkinkan kami untuk melihat adanya perbedaan yang
berpotensi untuk berkembang dengan bagaimana bisnis menilai kinerja mereka
sendiri serta bagaimana konsumen memiliki pandangan terhadap pengalaman
pelanggan. Hasil teknologi baru untuk pengalaman pelanggan ini sangat menarik,
namun fokus utama harus selalu pada orang-orangnya.”
Kebutuhan akan
sentuhan manusia
Ketika ditanya tentang dukungan yang dilakukan oleh manusia
dalam pengoperasian otomatisai pengalaman pelanggan, 94% pembuat keputusan pada
pengalaman pelanggan setuju bahwa itu tetap penting, tetapi kurang dari
setengahnya setuju bahwa mereka memiliki teknologi untuk sepenuhnya mendukung
karyawan yang memberikan pengalaman pelanggan dari jarak jauh. Sementara itu,
38% di panel VoC menyatakan bahwa alasan terbesar mereka untuk menghindari
saluran digital adalah karena mereka lebih suka berbicara dengan manusia.
“Tentu saja, kemampuan teknologi selalu meningkat agar dapat
menyerupai kemampuan manusia”, tutup Allman. “Tahun ini, pesan utama CXBR
adalah memberdayakan pelanggan dan karyawan melalui penggunaan data dan
teknologi berbasis AI. Orang-orang perlu menjadi pusat dari setiap strategi
pengalaman pelanggan, dengan menggunakan teknologi dalam melayani pelanggan
yang unggul dan pengalaman karyawan yang dapat menciptakan suatu nilai.”
Rincian lebih lanjut mengenai penelitian, bersama dengan
analisis mendalam dan rekomendasi untuk industri, dapat ditemukan di Laporan
2021 Global Customer Experience Benchmarking Report. [*/Net]
Beri komentar