Sejalan
dengan rencana pemerintah tersebut, Alcatel-Lucent Enterprise hari ini
(15/07/2021) menggelar ‘ALE Education Day 2021: Hybrid Learning System
Adaptation for Indonesia Education System’. Pada webinar ini, ALE bersama
dengan perwakilan pemerintah, serta pakar pendidikan dan pakar teknologi
berbagi pandangan dan pengetahuan terkait teknologi yang tepat untuk mendukung
pengimplementasian ekosistem pendidikan hybrid yang sesuai dengan kebutuhan
saat ini dan di masa depan.
“Akibat
dari pandemi Covid-19, pendidikan online atau hybrid bukan lagi sebuah pilihan
tetapi menjadi kebutuhan. Kemajuan teknologi digital memungkinkan siswa belajar
apapun, kapanpun, dan darimanapun. Tantangannya adalah menemukan solusi atau
teknologi yang tepat sesuai kebutuhan guru dan siswa,” ujar Wahyu Adi, Country
Business Leader Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia.
Teknologi
berperan penting sebagai medium yang mendukung kurikulum sekolah dan mendorong
kreativitas dan pengetahuan siswa. Statistik Pendidikan 2020 yang dirilis BPS
menunjukkan dalam empat tahun terakhir penggunaan Internet di kalangan siswa
meningkat 25 persen. Di tingkat SD, dalam dua tahun terakhir penggunaan
Internet naik 20 persen, terutama karena pandemi. Internet bisa menyediakan
teknologi pendidikan yang mendukung upaya pembelajaran siswa dan guru, serta
aplikasi
administratif
untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi pendidikan. Terkait hal ini,
infrastruktur digital menjadi bagian penting bagi keberhasilan
pengimplementasian sistem pendidikan hybrid.
“Saat
ini, teknologi digital menjadi bagian tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran
siswa. Lebih dari satu tahun terakhir, mereka belajar dari rumah menggunakan
berbagai media seperti TV, smartphone, laptop, dan lain-lain. Teknologi yang
tepat dibarengi dengan panduan dan aplikasi yang tepat bisa membuat siswa
menjadi lebih kreatif dan memungkinkan mereka menemukan hal-hal baru. Inilah
yang
menjadi
bahasan kita di acara EduDay hari ini dan kami berharap hasil diskusi ini bisa
menjadi masukan untuk pemerintah,” ujar Brando Lubis, Country Business
Development Manager AMD. Ia mengatakan AMD memiliki pengalaman luas dalam
membantu transformasi digital di berbagai sektor, termasuk pendidikan.
Pendidikan
jarak jauh (PJJ) tampaknya akan terus menjadi bagian dari pendidikan sekolah
seiring banyaknya sekolah yang mengembangkan sistem pendidikan hybrid, atau
gabungan pendidikan tatap muka dan online, yang digunakan selama masa pandemi.
Oleh karena itu, kemampuan digital para guru harus terus ditingkatkan.
Kesehatan
Sebagai Prioritas
Baik
pendidikan online, jarak jauh, atau hybrid, kesehatan tetap menjadi prioritas
utama. Presiden Joko Widodo terus menekankan pentingnya prosedur kesehatan
(prokes) ketat dalam implementasi sistem pendidikan hybrid demi memastikan
kesehatan guru, siswa dan keluarga mereka. Dengan pengetatan prokes, penggunaan
teknologi yang menunjang pendidikan meningkat 25 persen semenjak krisis
kesehatan.
Teknologi
untuk mendukung proses pendidikan hybrid membutuhkan platform intuitif,
terintegrasi dan aman yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
guru. Teknologi tersebut harus memiliki tools keamanan yang bisa sesuai dengan
aplikasi konferensi, mudah terintegrasi dengan Learning Management System,
memberikan pendidikan yang seimbang, dan bisa digunakan untuk tools kolaborasi
real-time dan aman, misalnya grup belajar yang diawasi guru, whiteboard
virtual, audio, video, dan
kemampuan
pesan instan, serta saling berbagai file dan layar. Rainbow Classroom
memungkinkan guru menerapkan gaya mengajar mereka untuk memenuhi kebutuhan
siswa melalui pemanfaatan lingkungan pendidikan virtual menyeluruh.
“Pendidikan
online dan hybrid bisa menjadi sebuah kenormalan baru di sistem pendidikan kita
dan kita perlu beradaptasi. Rainbow Classroom bisa disesuaikan oleh sekolah
atau universitas untuk mengoptimalkan pengalaman belajar jarak jauh, memastikan
keamanan data dan kemudahan penggunaan bagi guru dan siswa. Rainbow Classroom
memiliki teknologi yang luwes dan membuatnya bisa digunakan di berbagai
lingkungan pendidikan. Dengan menggunakan Rainbow Classroom, sekolah
atau
universitas bisa mengubah peramban sederhana menjadi tools pendidikan
terintegrasi, aman dan single sign-on. ALE hadir untuk mendukung guru dan siswa
dalam proses evolusi menuju lingkungan pendidikan digital hybrid,” ujar Wahyu. [*/net]
Beri komentar