KataBuruh.com,JAKARTA-Jumlah UMKM di Indonesia tercatat sekitar 60 juta dengan
kontribusi terhadap PDB mencapai 60,51%. UMKM juga berkontribusi terhadap
penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 96,9?ri total penyerapan tenaga
kerja nasional.
Dengan cepatnya perkembangan ekonomi digital saat ini, transformasi
digital sudah menjadi suatu keharusan bagi UMKM untuk meningkatkan efisiensi
dan pengembangan usaha. Digitalisasi UMKM memberi banyak manfaat, antara lain
membantu pemasaran produk di masa pandemi, mempermudah transaksi dan pencatatan
keuangan melalui penggunaan platform pembayaran digital, meningkatkan akses
pasar dan pelatihan pengembangan usaha, juga termasuk mempermudah dari sisi
logistik untuk delivery maupun distribusi produk ke customer.
“Guna menaikkan kelas UMKM, termasuk mendorong adopsi teknologi
digital, Pemerintah mengupayakan berbagai inisiatif dan kebijakan, salah
satunya melalui program Bangga Buatan Indonesia. Program tersebut mendukung
UMKM agar mampu memasarkan produknya melalui e-commerce. Hingga Mei
2022, persentase UMKM on boarding telah mencapai 63,7 ?ri total
target digitalisasi UMKM sebanyak 30 juta atau telah mencapai 29,8?ri total
jumlah UMKM,” tutur Menteri Koordinator Airlangga Hartarto ketika menerima
audiensi startup logistik digital Shipper dan sejumlah brand UMKM,
Jumat (12/08).
Sekaligus dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional, Menko
Airlangga juga melakukan dialog dan mendengarkan berbagai permasalahan serta
masukan dari beberapa UMKM yang hadir antara lain yakni Avo, BLP Beauty,
Strategic Advisor Family Herbal, Jilbrave, Kokumi, dan Ruby Kidz.
Menko Airlangga juga menyarankan kepada UMKM untuk lebih
memperbaiki administrasi sehingga akan lebih teratur dalam masalah perpajakan.
Terkait permasalahan bahan baku, pengusaha UMKM diharapkan dapat lebih
mengutamakan penggunaan bahan dari dalam negeri, ketimbang mengandalkan impor.
Selain itu, branding UMKM lokal juga harus diperkuat lagi dan diberi
kesempatan agar makin berkembang dan bisa bersaing dengan brand dari
luar negeri.
“Mengenai perizinan dan riset bisa difasilitasi Pemerintah,
termasuk dengan sertifikasi halal, di mana untuk UMKM harusnya itu gratis.
Termasuk untuk kemudahan pemberian sertifikat SNI, agar kualitas produk lokal
yang orisinal mampu melawan fake product dari luar negeri. Yang penting
semua brand lokal yang keren-keren mesti didaftarkan ke Kementerian
Hukum dan HAM supaya tidak ada yang menduplikasi,” papar Menko Airlangga.
Terkait startup logistik digital Shipper, perusahaan ini
bergerak pada bidang digital dan memiliki misi mendukung pertumbuhan ekonomi
Indonesia melalui solusi logistik dan supply chain terintegrasi,
serta kinerja dan pencapaian para pengusaha brand UMKM lokal yang
turut berperan dan berkontribusi terhadap akselerasi pemulihan ekonomi
nasional.
Di penghujung acara yang juga dihadiri oleh Direktur Jenderal
Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita,
Menko Airlangga menerima sebuah kaos bertuliskan “Usaha Maju Kantong Moncer”
yang dapat disingkat menjadi UMKM. Shipper juga mengundang Menko Airlangga
untuk menjadi keynote speaker pada acara “Legendary Brands Festival:
Pahlawan Ekonomi Nasional” yang akan dihadiri oleh ribuan brand UMKM lokal pada
10 November 2022 mendatang.
Beri komentar