Menurut data dari BMKG,
suhu rata-rata di Indonesia kini memang semakin meningkat, bahkan mencapai
angka anomali tertinggi ke-3 sejak tahun 1981. Diketahui suhu panas yang
berkisar pada 29 – 34 derajat celcius setiap harinya merupakan pengaruh dari
fenomena el nino, dan akan terus berlanjut hingga awal tahun 2024 mendatang.
Kondisi suhu udara yang tinggi secara langsung juga bisa berdampak pada suhu di
dalam kabin mobil. Diperlukan perhatian lebih oleh pemilik kendaraan, mengingat
kendaraan sering kali diparkir di luar ruangan sehingga temperatur suhu di dalam
kabin juga turut meningkat drastis dari suhu nyaman berkendara.
Hariadi, Asst. to Service Dept Head PT Suzuki
Indomobil Sales (PT SIS) mengatakan bahwa
cuaca panas yang saat ini melanda Indonesia ditambah dengan polusi udara yang
menjadi perhatian, mempengaruhi perilaku berkendara terutama setelah mobil
terparkir dengan durasi waktu yang cukup lama di bawah sinar matahari. “Pemilik
kendaraan mungkin menyadari bahwa setelah mobil terparkir, suhu dalam kabin
sering kali dirasa lebih panas dibandingkan suhu udara luar ruangan. Hal ini
disebabkan suhu panas yang diserap oleh kendaraan dan terperangkap di ruang
kedap (kabin) bisa menghasilkan suhu hingga 30 derajat lebih tinggi dari suhu
luar ruangan. Situasi ini tentu mengganggu kenyamanan pemilik kendaraan ketika
hendak berkendara,” tutup Hariadi.
Ketika mobil berada
pada posisi terparkir di tengah situasi yang panas, suhu luar akan mempengaruhi
temperatur di dalam mobil sehingga pada musim panas bagian interior mobil dapat
lebih panas dari suhu luar. Beberapa penelitian menyatakan bahwa bagian
interior mobil dapat mencapai 30 derajat celcius lebih panas dibandingkan suhu
luar karena beberapa faktor seperti interior kabin yang dominan berwarna gelap,
kaca mobil yang terekspos langsung dengan sinar matahari, dan sebagainya.
Menurut Hariadi, jika
mobil terpaksa harus parkir di tempat yang terkena sinar matahari langsung,
maka pemilik mobil dapat melakukan beberapa hal agar hawa panas yang ada di
dalam kabin segera netral kembali. Cara ini bisa dilakukan dengan mudah,
seperti berikut:
1. Menyalakan Mesin Terlebih Dahulu
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menyalakan mesin mobil. Pertama, pastikan transmisi mobil dalam posisi parkir atau netral. Kedua, pastikan AC dalam posisi tidak aktif, sehingga mesin diberikan waktu untuk bekerja secara bertahap setelah lama berhenti.
2. Membuka Kaca Jendela Mobil
Setelah menyalakan mesin mobil, pengendara dianjurkan untuk membuka seluruh kaca jendela mobil. Mulai dari kaca pengemudi, penumpang baris pertama, hingga kaca mobil penumpang baris kedua. Membuka kaca mobil ini dilakukan untuk membuka ruang sebagai sirkulasi udara yang ada di dalam mobil. Sirkulasi udara akan menetralkan suhu yang lama terperangkap di dalam mobil tadi, sehingga udara dalam mobil kembali aman untuk dihirup pengendara. Usahakan membuka jendela di tempat yang memiliki udara segar, bersih, terhindar dari debu dan bau yang kurang sedap.
3. Menyalakan Mesin Mobil dan AC
Langkah selanjutnya adalah menyalakan AC mobil. Pastikan untuk menyalakan AC mobil di suhu yang paling rendah dan tingkat hembusan besar, atau dapat pula menggunakan fitur AC Auto selama 2 menit untuk menetralkan kembali suhu di area kabin mobil. Setelah 2 menit dan suhu kabin kembali normal, kaca mobil dapat kembali ditutup dan suhu AC dapat diatur menjadi normal yaitu pada kisaran suhu 22-24 derajat celcius.
4. Menggunakan Sarung Mobil selama Parkir
Untuk menghambat peningkatan suhu drastis di
tengah cuaca panas dan pantulan sinar matahari langsung ketika sedang diparkir,
pemilik kendaraan sebaiknya melindungi mobil dengan sarung mobil, pastikan
menggunakan sarung mobil yang mempunyai kualitas material yang baik atau yang
tidak berdampak buruk pada lapisan permukaan cat kendaraan. Sarung mobil
memiliki banyak manfaat karena selain berfungsi sebagai penghambat paparan
sinar matahari langsung ke mobil, sarung mobil juga berguna untuk melindungi
keawetan bodi eksterior mobil dari warna yang pudar akibat terpaan cuaca yang
berubah-ubah secara langsung. Selain sarung mobil, cover bagian kaca dan
pemilihan kaca film yang berkualitas juga menjadi faktor penjaga suhu kabin
kendaraan tetap terjaga.
Ketika mobil akan parkir di tengah suhu panas
atau di bawah paparan langsung sinar matahari dengan rentang waktu yang lama,
pemilik kendaraan juga perlu memperhatikan barang-barang yang disimpan di dalam
mobil. Di tengah kondisi cuaca panas, pemilik kendaraan sebaiknya segera
membuang sisa sampah makan atau minuman dan menghindari penyimpanan barang
berbahan dasar aerosol yang mudah menguap seperti parfum, deodorant
spray, pengharum mobil spray, pemantik api (mancis), dan lain sebagainya. Hal
ini dikarenakan barang-barang dengan kandungan aerosol akan rentan meledak jika
terpapar panas.
“Pastikan untuk
melakukan hal berikut untuk menjaga kenyamanan berkendara. Akan lebih baik
apabila para pemilik kendaraan dapat memarkirkan mobilnya di tempat yang teduh.
Selain berpengaruh kepada kenyamanan berkendara, memarkir kendaraan di tempat
yang teduh juga punya dampak yang jauh lebih luas seperti menjaga keawetan
eksterior dan interior kendaraan,” tutup Hariadi. (*)
Beri komentar