Tema yang diangkat adalah “Bagaimana
Cara Menggunakan Media Sosial yang Baik”. Tema tersebut sesuai dengan
permasalahan yang ada di kampung Kaliadem yaitu kurangnya edukasi tentang
penggunaan dan pengelolaan konten media sosial yang baik serta bagaimana memahami
informasi di era digital.
Kegiatan ini menghadirkan dua alumni
LSPR Institut sebagai narasumber yaitu, Qilan Umara, seorang praktisi di bidang
media digital Collab Asia dan Sania Leonardo, seorang content creator yang
telah memiliki jutaan pengikut di kanal media sosial TikTok.
Keduanya melakukan penyampaian materi
serta pelatihan pembuatan konten kreatif kepada para peserta sebanyak 15
pengurus Remka (Remaja Kaliadem) yang berusia 15 hingga 30 tahun.
“Dalam pelatihan ini, kami ingin Remka
semakin melek dunia digital dan bertanggung jawab dalam menggunakan media
sosial” ketua tim Pengabdian Masyarakat, Past Novel Larasaty, yang juga
sekaligus Dosen di LSPR berpendapat.
Peserta diminta membuat konten secara
langsung di lokasi pelatihan seusai pemaparan materi, dan pada akhir pelatihan,
konten mereka dinilai dan ada penghargaan berupa souvenir dari LSPR.
“Kami sangat menyambut baik karena sudah
lama Remka hadir di Instagram, namun tidak ada perkembangan di dalam kontennya
karena para pengurus
kurang paham soal membuat konten yang
menarik” Dede Ajit selaku ketua Remka mengatakan tanggapannya tentang latihan
ini.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini
bertujuan untuk mengedukasi Remka (Remaja Kaliadem) agar dapat memahami
penggunaan media sosial yang baik sehingga tidak menyalahgunakan media sosial.
Remka juga diharapkan dapat memahami arus informasi dan bagaimana menggunakan
internet dengan bijak di tengah terpaan informasi yang begitu luas di internet,
termasuk memahami jenis berita hoax dan informasi negatif lainnya.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa dua
jurusan tersebut yang tergabung dalam Ministry LSPR juga berpartisipasi aktif
dalam membantu penyelenggaraan.
“Selain menambah pengalaman belajar di
luar kelas, kami juga ikut melihat realita di Kampung Nelayan ini dimana remaja
seumuran kami justru belum begitu paham soal kreativitas di media sosial”
Felicia menyatakan testimoninya sebagai mahasiswa tentang kegiatan ini.
LSPR Institut adalah lembaga pendidikan
sejak tahun 1992 yang memiliki dua fakultas yaitu, Fakultas Komunikasi dan
Fakultas Bisnis. Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, Pengabdian
Masyarakat termasuk salah satu agenda penting yang rutin dilakukan para dosen
dan mahasiswa LSPR Institut sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat.
Beri komentar