“Bagaimana HIKMAT itu menjadi lembaga yang
menjadi lokomotif perbaikan, perubahan, penggerak kelompok kecil yang memiliki
berbagai kreatif-kreatif, di dalam dakwah, di dalam menumbuhkan ekonomi
[dengan] membangun cara berpikir yang kritis, inovatif, berpikut yang tidak tekstual,
tetapi tetap ber-manhaj bukan liberal,” imbau Wakil Presiden (Wapres) K.H.
Ma’ruf Amin ketika menerima pengurus Himpunan Ikatan Keluarga Mahasiswa Alumni
Tebuireng (HIKMAT) Jabodetabek, Karawang, dan Serang melalui konferensi video
di Jakarta, Kamis (24/02/2022).
Lebih jauh Wapres mengungkapkan, untuk
membangun ekonomi syariah, pemerintah telah menginkubasi para
pengusaha-pengusaha yang berbasis ekonomi syariah. Ia pun menyambut baik para
santri yang telah memulai usaha, serta mengajak untuk berpartisipasi dalam
menumbuhkan dan mengembangkan ekonomi syariah.
“Pengusaha syariah kita bangun melalui
inkubasi-inkubasi di berbagai daerah, ditumbuhkan, dimunculkan, disemai
kemudian ditingkatkan yang sudah ada, dibesarkan,” tuturnya.
Selanjutnya Wapres mengimbau, sesuai dengan
ajaran agama, agar melakukan perubahan dari usaha konvensional menjadi usaha
berprinsip syariah.
“Kemudian juga bagaimana memigrasikan,
menghijrahkan yang sekarang masih berada di konvensional menjadi ke syariah,
ini lah hal yang sedang kita bangun, para mahasiswa juga harus menyiapkan diri
ke arah sana,” ucapnya.
Menurut Wapres, apabila gerakan para santri
tersebut dapat berjalan dengan baik, Wapres optimis ekonomi umat Islam akan
melaju pesat dan semakin berkembang, karena potensi yang dimiliki umat Islam
begitu besar.
“Nanti saya kira umat kita akan menjadi
umat yang menjadi kuat, menjadi besar, seperti pohon yang terus berkembang
cepat besar, berdahan, berbuah, kemudian yang menanam sendiri menjadi terheran-heran,
karena dia berkembang begitu cepatnya,” terangnya.
“Kuncinya, itu minta tolong kepada Allah,
jangan lemah, artinya harus ada kebangkitan, bangkit dengan mengerahkan semua
potensi yang kita miliki, potensi umat besar tetapi tidak terkelola dengan baik,”
sambungnya.
Wapres pun meyakini bahwa kemakmuran umat
Islam itu bisa dicapai, dengan meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.
“Kunci-kunci untuk bisa membangun
masyarakat utk makmur itu saya kira itu SDM yang unggul yang bisa memiliki ilmu
pengetahuan dan teknologi, baik di lingkup pendidikan tinggi, universitas,
ataupun juga keterampilan-keterampilan melalui pelatihan-pelatihan ini yang
harus kita kembangkan,” tegasnya.
Meningkatkan kualitas SDM, lanjutnya, dapat
dilakukan para santri dengan membangun dakwah yang konstruktif, salah satunya
melalui media daring. Untuk itu, santri harus dapat memanfaatkan media.
Selain itu, Wapres juga menekankan, agar
dalam mengembangkan ilmu tidak hanya dihapami secara tekstual, namun harus
dapat dikembangkan, diaktualisasi, didinamisasi pada pemikiran, mengembangkan
dan memahaminya secara lebih kontekstual.
Wapres pun berharap agar para santri,
sebagai orang yang dianggap memahami ajaran-ajaran agama dapat berperan dalam
merubah, memperbaiki dan memberi solusi permasalahan dalam kehidupan
bermasyarakat.
“Saya berharap santri tidak hanya menjadi
pencari kerja tetapi menjadi tokoh-tokoh perbaikan, tokoh-tokoh perubahan,
problem solver, tokoh-tokoh yang menyelesaikan masalah di masyarakat,”
harapnya.
Sebelum mengakhiri pertemuan tersebut,
Wapres memberikan apresiasi kepada para alumni Tebu Ireng atas komitmen untuk
melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan menginisiasi terbentuknya
alumni Tebuireng ke dalam HIKMAT.
“Oleh karena itu saya mengapresiasi
terhimpunnya santri alumni Tebuireng ini ke dalam HIKMAT,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum HIKMAT Jangky Dausat
melaporkan bahwa HIKMAT dibentuk sebagai wadah para santri alumni Tebuireng
yang melanjutkan Pendidikan sebagai mahasiswa di daerah Jabodetabek, Karawang
dan Serang untuk saling bersinergi dalam nuansa kebersamaan dan kekeluargaan,
mengembangkan potensi kreativitas dan keterampilan alumni dalam bidang
keagamaan, keilmuan, sosial, masyarakat dan bidang-bidang lainnya.
“Program kerja kami melakukan silaturahmi
dan membangun komunikasi antar alumni, membangun sinergi dan kolaborasi antar
alumni, ikut serta dalam menyebarkan ajaran agama ahli sunnah wal jamaah
melalui gerakan kemahasiswaan, mengadakan kajian keilmuan mengenai problematika
yang ada dalam lingkup masyarakat, serta kegiatan sosial lainnya,” urainya.
Selanjutnya, Anggota HIKMAT, Muhammad Ainul
Khaq menyampaikan bahwa puluhan santri khususnya alumni Tebuireng telah
menjalankan amanah Wapres untuk menjadi santripreneur dengan memulai usaha yang
berbasis syariah. Ia berharap Wapres dapat memberikan arahan agar dapat
berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional dari sektor UMKM.
“Kami juga mohon bimbingan arahan dari Kiai
agar dapat mengembangkan usaha-usaha kami sendiri terutama di kalangan santri
alumni Tebu Ireng. Sehingga dapat mewujudkan santripreneur yang berkualitas dan
berintegritas serta dapat membantu dalam pemulihan ekonomi di negara ini,”
pintanya.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut jajaran
HIKMAT, di antaranya Hasanuddin Wahid, Ari Agus MH, Ismadani Rofiul Ulya, Resi
Febriyanti, Fajria Shofa Rahma Uswah, Aji Wahyu Sejati, Affiliana Uli
Hutagalung, dan M. Iqbal Rabbani.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala
Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan
Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan, dan Staf Khusus
Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres
Bidang Umum Masykuri Abdillah. (NAR/SK-BPMI, Setwapres)
Beri komentar