Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI)
Dedi Hardianto mengapresiasi pemerintahan Prabowo Subianto. Menurutnya,
program dan kebijakan terkait perumahan subsidi ini merupakan bentuk
hadirnya negara dalam memberikan perlindungan kepada buruh terutama
untuk tempat tinggal yang layak.
"Hari ini, saya bersama
perwakilan konfederasi serikat pekerja/serikat bruuh diundang untuk
menghadiri acara penandatanganan Nota Kesepahaman Dukungan Perumahan
Subsidi untuk Pekerja/Buruh." kata Dedi Hardianto usai menghadiri agenda
penandatangan MoU rumah subsidi untuk buruh oleh Menteri Perumahan dan
Kawasan Permukiman (PKP) Maruara Sirait (Ara) dengan Menteri
Ketenagakerjaan Yassierly dan BPS di kantor Kementerian PKP, Jakarta
Pusat, Kamis (10/4/2025).
Dedi Hardianto berharap dengan hadirnya program ini kedepan dapat memberikan manfaat bagi buruh yang belum mempunyai rumah.
"Sekali
lagi, terima kasih kepada Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto atas
langkah yaang diambil dalam upaya meningkatkan kesejahteraan buruh, ini
menjadi bukti bahwa pemerintahan Prabowo Subianto benar-benar berpihak
kepada buruh, petani dan nelayan yang selama ini menjadi pilar ekonomi
nasional.
Pemerintah menyediakan 20.000 unit rumah subsidi untuk
buruh. Nantinya, akan ada penyerahan 100 unit rumah subsidi kepada buruh
pada 1 Mei 2025. Hari tersebut dipilih karena bertepatan dengan Hari
Buruh.
Menteri Perumahan dan Kawasan Perumahan (PKP) Maruarar
Sirait (Ara) mengatakan akan memulai penyerahan rumah subsidi bagi buruh
pada 1 Mei 2025 atau bertepatan dengan Hari Buruh.
"Pada 1 Mei kita akan mulai memberikan rumah subsidi yang berkualitas bagi buruh Indonesia," ujar Ara di Jakarta, Kamis.
Menurut
dia, pemberian rumah subsidi tersebut merupakan suatu kabar baik dan
membuat semangat bagi buruh dan dunia usaha di Indonesia.
Kebijakan
ini merupakan bagian dari program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan
Perumahan (FLPP) yang dicanangkan pemerintah. Selain ketiga profesi
tersebut, rumah subsidi juga dialokasikan untuk tenaga migran, nakes,
hingga wartawan.
Dalam waktu dekat, pemerintah juga akan
mengundang perwakilan organisasi profesi untuk membahas teknis
penyaluran, seperti asosiasi nelayan dan serikat buruh.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menuturkan hal tersebut merupakan inisiatif yang sangat baik.
"Alhamdulillah
dan terima kasih, semoga kebijakan ini nantinya dapat dimaksimalkan
bagi teman-teman serikat buruh serikat pekerja. Permasalahan terkait
perumahan itu kan kebutuhan utama, jadi memang solusinya kebijakan,"
tuturnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia
Hadininggar Widyasanti menuturkan, pihaknya siap memberikan data-data
yang diperlukan terkait buruh yang bisa membeli rumah subsidi. Nantinya
data yang akan digunakan untuk penyaluran program pemerintah, terkait di
sektor perumahan, akan menggunakan data tunggal sosial ekonomi nasional
(DT SEN).
Hadir dalam acara tersebut diantaranya Komisioner BP
Tapera Heru Pudyo Nugroho, Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar, serta
perwakilan konfederasi buruh.
Beri komentar