"Memang benar jam 14.00
WIB kami para pimpinan serikat buruh/serikat pekerja diundang ke Istana untuk
berdialog dengan Presiden yang didampingi beberapa menterinya," kata Dedi
kepada media.
Dalam dialog itu,Dedy menilai
Prabowo sebagai sosok yang peduli dengan para buruh. Kenaikan upah 6,5 persen
ini juga disebutnya disambut baik para buruh.
"Saya tidak mengira
Presiden begitu serius dan tulus memperhatikan kesejahteraan buruh hingga hal
yang detil seperti soal upah ini," tandasnya.
"Hasilnya pun sangat
menggembirakan karena kenaikan itu sudah memadai ditambah lagi untuk Upah
Minimum Sektoral juga diberlakukan dengan pertimbangan dari Dewan Pengupahan Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota,"lanjutnya.
Selain menaikkan upah,
Prabowo juga disebutnya akan mendukung sektor industri dengan menindak tegas
barang-barang impor ilegal dan juga membatasi impor barang-barang yang sudah
bisa diproduksi di dalam negeri.
Diwaktu yang sama Presiden
KSPSI Pembaruan Jumhur Hidayat mengatakan, "Dengan kebijakan itu, maka
permintaan pasar dalam negeri akan meningkat pesat yang artinya kegiatan
industri padat karya akan beroperasi dalam keadaan kapasitas terpasang yang
penuh,".
Presiden Prabowo Subianto
mengumumkan kenaikan rata-rata upah minimum nasional sebesar 6,5 persen untuk
tahun 2025, berdasarkan hasil keputusan melalui rapat terbatas bersama pihak
terkait, Jumat (29/11/2024) sore.
"Kita ambil keputusan
untuk menaikkan rata-rata upah minimum nasional pada tahun 2025 sebesar 6,5
persen," kata Presiden Prabowo dalam pengumumannya di Kantor Presiden,
Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Prabowo mengatakan, kenaikan
ini sedikit lebih tinggi dari usulan Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, yang
sebelumnya merekomendasikan kenaikan sebesar 6 persen.
Keputusan itu diambil setelah
rapat terbatas yang membahas upah minimum sebagai jaring pengaman sosial bagi
pekerja, terutama yang bekerja kurang dari 12 bulan. (^/berbagai sumber)
Beri komentar